
Inflasi Terkendali, DIY Tembus Juara 2 TPID Award Kawasan Jawa–Bali*
Yogyakarta (12/12/2025) jogjaprov.go.id – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. DIY berhasil meraih Juara 2 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Jawa–Bali pada ajang bergengsi TPID Award 2025, yang diumumkan dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Pengendalian Inflasi 2025 di Jakarta, Senin (8/12). Acara tersebut diinisiasi oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI.
Penghargaan tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menko Perekonomian RI Nomor 386 Tahun 2025 sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Pemda DIY menjaga stabilitas harga di tengah dinamika perekonomian global. Capaian ini sekaligus menempatkan DIY sebagai salah satu daerah yang direkomendasikan menerima insentif fiskal tahun 2026.
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, mengungkapkan prestasi tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran TPID DIY. Ia menegaskan penilaian tidak hanya berfokus pada capaian inflasi, tetapi juga mempertimbangkan inovasi, koordinasi, dan efektivitas strategi yang diterapkan sepanjang tahun.
“Pengendalian inflasi kita lakukan dengan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Sinergi lintas sektor inilah yang membuat DIY meraih Juara 2 TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Jawa–Bali,” ujarnya di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (12/12).
Tri Saktiyana menambahkan Pemda DIY optimistis dapat meraih Juara 1 TPID Award pada tahun mendatang. Presiden Prabowo Subianto dan Bank Indonesia memberikan perhatian besar terhadap stabilitas inflasi sebagai fondasi pemulihan ekonomi nasional.
“Tantangan ekonomi tahun ini cukup berat, baik dari situasi global, nasional, maupun bencana alam. Namun kami percaya tahun 2026 akan lebih cerah dan inflasi dapat terus kita jaga,” tambahnya.
Secara nasional, inflasi Indonesia menunjukkan tren positif di tengah tekanan geopolitik dan gangguan pasokan pangan global. Hingga November 2025, inflasi tercatat sebesar 2,72% (yoy), berada dalam rentang sasaran selama delapan bulan berturut-turut. Inflasi inti juga stabil pada level 2,36% (yoy), mencerminkan permintaan domestik yang tumbuh terukur.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menyampaikan capaian tersebut merupakan hasil sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah. “Peran TPID sangat sentral sebagai ujung tombak stabilisasi harga. DIY menunjukkan konsistensi dan koordinasi yang solid,” katanya.
Rakorpusda 2025 juga menjadi momentum penting setelah Rakornas Pengendalian Inflasi pada 28 November lalu. Pemerintah memastikan seluruh agenda stabilisasi harga dapat dijalankan cepat, tepat, dan terukur hingga ke tingkat daerah, terutama menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Untuk menghadapi masa libur Nataru, pemerintah meminta penguatan operasi pasar, Gerakan Pangan Murah, pemantauan harga, serta memastikan kelancaran distribusi pangan. DIY disebut sebagai salah satu daerah yang responsif dalam menjaga kecukupan stok dan mengelola ekspektasi masyarakat.
Selain itu, pemerintah menyiapkan berbagai program perlindungan sosial, seperti bantuan pangan, BLT Kesra, diskon tarif transportasi, dan event belanja nasional. Langkah tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengendalikan potensi lonjakan harga pada akhir tahun.
Prestasi DIY dalam TPID Award 2025 semakin mempertegas peran daerah sebagai barometer stabilitas harga di Kawasan Jawa–Bali. Dengan kerja sama antarinstansi yang kuat dan komitmen yang konsisten, Pemda DIY optimistis dapat menjaga inflasi tetap terkendali serta memberikan kontribusi nyata bagi penguatan ekonomi daerah maupun nasional. (Fn)
Humas Pemda DIY
