Pantauan TPID DIY, Harga di Pasar Bantul dan Kota Relatif Stabil

Superadministrator    3 tahun yang lalu

Yogyakarta (22/03/2021) jogjaprov.go.id – Menjelang Bulan Ramadhan 1442H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY melaksanakan kegiatan rutin berupa Pemantauan Harga dan Ketersediaan Stok Bahan Pangan Pokok Strategis ke pasar tradisional di Kabupaten/Kota di seluruh wilayah DIY.

Kegiatan pemantauan harga dan stok dimaksudkan guna memperoleh data mengenai harga dan kondisi ketersediaan stok sembilan bahan pokok (Sembako) secara riil. Kegiatan ini dilaksanakan mulai (22 s.d 25 Maret) menjelang Ramadhan dan akan dilaksanakan kembali menjelang hari Raya Idul Fitri.

Kepala Bagian Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah, Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, S.E., M.M., memimpin Tim Pantauan di hari pertama menuju ke  Pasar Imogiri, Bantul. Tim terdiri dari TPID DIY, Dinas Perindag DIY, Satgas Pangan Polda DIY dan Satgas Pangan Polres Bantul, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Bantul.

Rombongan disambut baik oleh PLT Kepala Bagian Perekonomian, Kabupaten Bantul. Dalam kesempatan tersebut, Eling Priswanto atau yang akrab disapa Wawan mengemukakan maksud dan tujuan kegiatan hari ini.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok/pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok menghadapi Bulan Ramadhan.  “Ketika nanti terjadi kenaikkan harga atau kelangkaan stok maka dari kita sekiranya bisa mengambil langkah-langkah dilevel dari pemerintah supaya dimasyarakat tidak terjadi gejolak,” jelas Wawan.

Adapun setelah tim berkeliling pasar melihat kondisi riil dan berdialog dengan para pedagang, ternyata tidak ditemui adanya lonjakan harga yang signifikan seperti : Beras, kacang tanah, bawang merah, dan cabe merah keriting dari 46 ribu menjadi 50 ribu, cabe rawit merah dari 108 ribu menjadi 110 ribu, bawang putih sincau dari 21 ribu menjadi 22 ribu, dan bawang putih kating naik 2 ribu, yaitu dari 25 ribu menjadi 27 ribu rupiah.

Sedangkan harga komoditas lain seperti : telur ayam broiler, gula pasir, minyak goreng serta daging sapi relatif stabil tidak mengalami kenaikan. Wawan berharap kondisi yang sama bisa terus dipertahankan hingga menjelang hari Raya Idul Fitri. “Semoga menjelang Idul Fitri harga tetap imbang supaya tidak terjadi lonjakan inflasi,” terangnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh PLT Kabag. Perekonomian, Kabupaten Bantul, Suparman, SIP., M.Hum. Dalam pertemuan tersebut, Suparman mengucapkan terimakasih, pasar Imogiri telah menjadi sampling untuk kegiatan pemantauan harga pokok menjelang bulan suci Ramadhan. “Tidak terasa kita telah melakukan survey ke-2  dalam setahun melakukan pantauan menjelang Ramadhan di masa pandemi, semoga kondisi di Imogiri bisa lebih baik karena pelaksanaan vaksin telah dilakukan,” ungkapnya.

Pantauan selanjutnya adalah pasar modern, Kota, Superindo Cabang Dongkelan. Tidak berbeda jauh dengan pasar Imogiri, harga-harga untuk kebutuhan bahan pokok di pasar modern cukup stabil.

Manager Superindo Cabang Dongkelan, Pramudina, menjelaskan “Untuk kenaikan harga biasanya di pasar lebih dulu naik, sehari kemudian baru diikuti oleh Superindo, karena kami untuk setting harga jual tidak  bisa langsung, minimal satu  hari sebelumnya” ungkapnya.

Ketersediaan stok dan harga telur di pasar modern hingga saat ini relatif aman, berkisar pada harga Rp21.600,-/kg. Sedangkan untuk harga cabe dan bawang masih relatif tinggi dibanding pasar tradisional. Namun konsumen dapat memanfaatkan promo untuk mendapatkan harga murah di Superindo, sehingga harga relatif sama seperti di pasar tradisional.

Hasil evaluasi pantauan stok dan harga sembako hari ini untuk wilayah Bantul dan pasar modern-Kota relatif aman sampai menjelang Idul Fitri. Adanya kenaikan tidak signifikan, masih dalam taraf yang wajar.  (Fk)

HUMAS DIY